Hari – hari
biasa sebagai seorang mahasiswa dilalui dengan sangat seperti biasa tanpa ada
nya hal yang menarik untuk dikenang. Tapi tidak untuk hari ini, ok mungkin
kejadian ini terjadi 1 minggu yang lalu.
Karena sudah
tau akan kondisi perkuliahan dan juga kondisi dosen yang mengajar di kelas
tentu saja jam kuliah yang dimulai pukul 07:00 pagi itu saya berangkat ke
kampus biasanya pukul 07:20 bahkan lebih tergantung dosen yang mengajar di jam
pagi tersebut apa J
(*mohon ini jangan dicontoh -_-)
Ya, pagi itu
dimulai dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam ya karena saya ingat bahwa
minggu ini bakalan ada tugas lisan dank arena minggu kemaren saya gak masuk dan
berharap di minggu kemaren tugasnya dilaksanakan nyatanya tugasnya diundur ke
minggu ini. Maka, mau tidak mau saya harus masuk ke jam kuliah ini dan harus
menghadapi tugas lisan ini demi sebuah nilai yang sangat berharga.
Sesampainya
di kampus dosen sudah berada di dalam kelas dan belum memulai kelas jadinya saya duduk saya
langsung mengambil bangku yang kosong di belakang tanpa membuat keributan.
Sampai tiba
waktunya yang membuat jantung saya seperti berlari – lari keliling lapangan 10
kali putaran, ya saya belum ada membaca dan memahami topic pembelajarannya *WHAT
THE HELL!! -_-.
Dosen : Oh iya kita ada tugas lisan
kan?
Mahasiswa : Ada pak.
Aku : Haduhh, mati aku!!!
-_-. Eh kmu udah ada belajar?(*mulai sibuk buka buku).
Temen A : Belum eh (*mulai buka buku buat
topic ke depan juga).
Aku : Eh beneran? (*Masih
sibuk baca buku dengan kecepatan melebih pembalap F1).
Dosen : Ok, ketua kelas pilih nomor
dari 1 – 40, kita random ya yang maju.
Aku : Alhamdulillah J, seperti memenagkan
doorprize pergi keluar negri bareng JKT :v.
Sambil terus membaca dzikir banyak – banyak
di bangku semoga aku gak di panggil ke depan.
Ketua : nomor 30 pak.
Dosen : NIM 16.--.---- siapa? Maju
ke depan?
Aku : Alhamdulillah J ternyata aku gak maju J
Dosen : Sekarang kamu pilih nomor
selanjutnya.
Aku : WHATTTTTTTT!? *Beneran
rasanya seperti kesenangan sesaat yang langsung hilang begitu saja sungguh sangat sakit -_-.
Temen B : Nomor 34.
Dosen : NIM 16.11.028’’’’’’’’’’’
(*dosen ngomongnya rada dipanjangkan) 0283.
Aku : Astaga kenapa harus
aku maju (*ngomongnya pelan ke temen disebelah aku).
Temen A : Makanya santai jangan banyak –
banyak berharap kali.
Dengan berat
hati aku maju ke depan untuk
melaksanakan tugas tersebut demi nilai walaupun aku sama sekali gak ad abaca
bahkan memahami topic nya. Sebelum aku maju ke depan buat menjelaskan topic apa
yang bakalan aku jelaskan di depan kelas aku hanya melihat judul – judul besar
dari buku tersebut dan cukup menjelaskan semua nya itu hanya dengan ilmu yang
aku punya seadanya walaupun penjelasan aku ngalur ngidul entah kemana yang
penting aku sudah melaksanakan tugas tersebut J,
tinggal dosen saja yang memberi nilai kepada saya jadi saya hanya berharap terhadap "THE POWER OF KEPEPET" :v.
0 comments:
Post a Comment